Powered By Blogger

Sabtu, 25 Juni 2011

air yang tak mengalir

@: / jj ]



berbondongbondong,
dalam genangan

yang sangat luas,
berteriak tak puas

hanya saja,
itu cuma bahan berita

tapi apalah daya,
padahal keringat nya lantang

tak pernah sampai ke hilar,
karena terjegal amarah

bendera banyak berkibar,
partai berpuluh lambang

tak tahu apa yang ia kobarkan,
di balik jubahnya....



Jakarta, 25 juni 2011

0,5

@: / jj ]



gerbang menjulang,
menjadi lambang


diatas awan yang menggantung,
bintang hilang


tinggal kumparan,
konspirasi


kurcaci dan priyayi,
bernyanyi riang


jelata bergoyang,
ikuti irama


seolah hilang,
apa yang utama....


hipnotisnya dinasti,
sekejap melupakan nya mereka


dan dalam pesta itu,
semua terbuai


yang akhirnya,
berondong senapan mengguncang mereka




Jakarta, 25 juni 2011

Halusinasi

@: / jj ]



pandangi samudera,
luas....

keramaian dalam sunyi,
Sendiri membatu,

berkaca-kaca,
membuai semu

aku dalam laut,
terombang ambing,

menanti jawaban.....entahlah,
nyinyir gita ini,

sementara realitas
tak pernah tuntas,



Jakarta,25 juni 2011

Rabu, 22 Juni 2011

Black day

terkekang dalam kungkungan, kegelapan tak ada terang, cahaya cuma selubang sedotan, menyesakkan dada yang sempit, tak bisa mengekang lubang jarum yang kecil, dan riwayat cuma sesaat...

Senin, 20 Juni 2011

bintang di atas awan

jauh-jauh,
Ketika bintang berkelip,


dan kita mengharapkan cita,
yang mustahil,


mimpi yang di beli,
tapi tak mungkin,


Ornamen rasa,
hanya terbias di cahaya kelip,


yang tertutup awan serakah,
berbentuk hitam temaram,


jauh-jauh,
bolehkah aku bermimpi,
selagi terlelap,


karena diwaktu siang,
tak bisa.....

Sabtu, 18 Juni 2011

tak berkesudahan

realitas tanpa batas,
birokrasi penuh intrik,
menggelitik menjadi budaya,
budaya nyata tak berkesudahan,
dongeng badut dalam drama..... muak,
menjadi wacana,
bahkan menjadi sinetron...
yang di tonton bukan tuntunan,
menyemarakkan kemunafikan.....



Jakarta, 18 juni 2011

keset

:@ jj ]


lapang,
tetap ia rendah hati,


di injak siapa saja,
tetap tak beraksi,




Jakarta, 18 juni 2011

Selasa, 14 Juni 2011

realiti

:@ jj] situasi yang hakiki,
Dalam diri di tempurung hati,

Tetap melekat,
Sampai akhir hayat,

Di kebiri realita,
Di jaman yang serba cepat,

Tetap saja begitu,
Dan selalu begitu,



Jakarta, 14 Juni 2011

Senin, 13 Juni 2011

guratan

:@jj ]


Takkan bisa mengelak,
Karena semua tersirat,

Pasrah saja,
Dan ihtiyar berangkat

Mengabdi dan berbakti,
Pada hati nurani...

Tak usahlah berkeluh,
Demi harga diri....




Jakarta, 13 Juni 2011

hijau yang hilang

:jj ]
Tandus yang kering
Berbatu cadas keras

hilang air
Meronta mahluk,

Serakah insan,
Merongrong alam

Kita manusia,
Hanya dapat menyesal,



Jakarta ,13 juni 2011

kepastian yang tak pasti

......baiklah...kalau itu mau mu, kita berpisah dulu
Karena percuma bila terpaksa......
Bukankah hanya beban saja yang terasa bila dipaksakan,
Itu yang terucap.....
Saat kita ber berbicara empat mata,
Dan kamu bergetar,aku juga....
Seolah kata tadi yang terucap ada yang membisikkan ke telinga kita...

Hari berganti, tapi seolah tak kuasa ku lupa....
Apa yang slama ini kita sepakati,
Kata mufakat....
Tak pernah bisa ku sebentar saja untuk hilang dari otak kepala,

dalam pagi berselimut sendu

pagi sekali tapi suasana panas,tak ada dingin embun di rerumputan
Ilalang seolah tak mau menyapa, dia membisu dan ambigu,
Padahal diriku dirundung duka......
Lambayan yang biasa ku dapat dari dedaunan, tak nampak,
Seolah mereka membenci diri,
Mengunci pintu ruang kamarnya,
Dan tak mau di ajak bicara.......

Burung kutilang yang biasa bercengkrama menyapa, diam membisu seribu bahasa tak berkicau,
Padahal biasanya mereka berbunyi nyaring mendesir, membangunkan ku,

Terdiam semua membisu membuatku kelu,
Tak ada kata terucap nyata,
Tak ada angin mendesir manja,
Tak ada genderang irama yang mengalun merdu,

Hanya ada yang kurasa,
Selain kesenduan yang menyiksa......

Sabtu, 11 Juni 2011

tangga

berjejer teratur melingkar berbentuk huruf s,
Dan ia tak ragu untuk selalu di injak
Oleh kaki-kaki siapa saja....
Jiwa mu selalu membisu walau penuh lumpur dan daki...
Karena memang begitu...
Dan selalu begitu....

Kadang harapan yang sirna terbangun dengan nya,
Setitik-demi setitik cita...ada gunanya,
Jangan menyerah kawan...

Kau membangkitkan setiap insan yang bergelut dengan dunianya,
Tapi memang panjang waktu yang harus di tempuh,
Wajarlah...setiap perjuangan memang membutuhkan pengorbanan,
Dan harta dan darah yang menjadi taruhannya.

Saat itu, terasa sekali bagai ada mukjizat,
Tak sulit mengejar mimpi, karena memang setiap jiwa punya nasib sendiri,
Dan kita memang harus berjuang..